cara membuat hidroponik sistem drip

Hidroponiksistem tetes (drip system hydroponic) memang butuh biaya lebih ketimbang sistem sumbu karena ada beberapa bahan yang harus dibeli lagi selain botol plastik. Keunggulan hidroponik sistem tetes salah satunya pada pemakaian energi yang relatif hemat, karena pemakaian listrik tidak perlu 24 jam. Cara Membuat Hidroponik SIstem Tetes Berdasarkan6 sistem tersebut, sistem aeroponik yang memiliki sistem paling canggih dan dapat memberikan hasil terbaik serta tercepat dalam pertumbuhan tanaman, Upload Loading Beranda Lainnya. 1. Pengertian Hidroponik. 2. Sejarah Hidroponik . 10 6 Alirannutrisi sebisa mungkin tidak lebih dari 3 mm, ada banyak cara menanam hidroponik sistem wick, sistem nft, deep water, drip irigasi, aeroponik, dll. Cara memilih spesifikasi pompa pompa yang dapat digunakan bisa berupa pompa submersible (tenggelam) seperti pompa kolam atau pompa non submersible (pompa kering) seperti pompa rumah tangga MonografiNo. 27 ISBN : BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DENGAN SISTEM HIDROPONIK Oleh : Rini Rosliani dan Nani Sumarni BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2005 Monografi No. 27 ISBN : 979-8403-36-2 Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Hidroponik i - ix + 27 halaman, 16,5 cm x 21,6 cm, cetakan Apakahkalian pernah menggunakan sistem hidroponik ? tahu cara membuat nutrisi hidroponik ? belakangan ini, sudah banyak yang menanam Meilleur Site De Rencontre Gratuit Québec. Apa itu hidroponik sistem tetes? Anda yang tidak mengikuti perkembangan di bidang pertanian tentu belum mengetahuinya. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk mengetahui informasinya. Bukan hanya untuk menambah wawasan saja. Namun, siapa tahu Anda tertarik untuk mencoba metode bercocok tanam modern yang satu ini?Perlu Anda ketahui bahwa hidroponik merupakan salah satu teknik indoor farming atau bercocok tanam di dalam ruangan. Hidroponik adalah teknik menanam berbagai jenis tanaman tanpa tanah karena hanya menggunakan air sebagai sudah populer di seluruh dunia. Bahkan, di negara-negara maju seperti Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan lainnya, sistem pertanian tersebut sudah menjadi industri yang serius dikembangkan karena cukup menguntungkan. Sementara di Indonesia, hidroponik hanya sebatas digeluti dalam skala kecil, baik perorangan, rumah tangga, ataupun perkembangannya, salah satu metode hidroponik berhasil ditemukan yaitu sistem tetes. Hidroponik sistem tetes adalah salah satu sistem hidroponik dimana cara kerjanya adalah dengan meneteskan larutan nutrisi pada akar tanaman untuk menjaga kelembapannya, sehingga menghemat air dan Perbedaan Sayur Hidroponik VS OrganikDua jenis hidroponik sistem tetesAda 2 jenis hidroponik sistem tetes yang berhasil dikembangkan. Berikut sedikit resirkulasiBisa juga disebut sebagai recovery drip, yaitu penggunaan kembali nutrisi tanaman yang terdapat pada media air dan sudah diserap akar tanaman. Lalu, akar tanaman yang basah akan kembali ke reservoir untuk diresirkulasi melalui sistem hidroponik. Hal tersebut terus berputar dan itu, nutrisi yang digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tanaman, sehingga tumbuh berkembangnya tanaman lebih bagus karena mendapatkan nutrisi yang non-resirkulasiBisa juga disebut sebagai non-recovery drip, yaitu penggunaan media air yang sudah diberikan nutrisi yang tepat untuk tanaman. Tidak ada larutan nutrisi yang didaur ulang dan digunakan lagi dalam reservoir. Hal itu disebabkan oleh pemberian nutrisi dilakukan melalui tetesan dan siraman air yang dilakukan secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pihak orang atau petaninya yang menentukan Cara Mudah Tanam Bawang Merah Secara HidroponikCara membuat hidroponik sistem tetesSebelum membuatnya, Anda harus menyiapkan bahan dan alatnya terlebih dulu, antara lain sebagai ember berkapasitas 5 galon & penutupnyaPot tanaman berukuran 15 cmPisau untuk melubangi beberapa bagian perlengkapanPompa submersible dengan fitting berduriTabung irigasi polythylene polytube yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran pompaMedia tumbuhTabung SpaghettiPasak dan dripperSetelah semua alat dan bahan seperti yang ditulis di atas tersedia, Anda bisa memulai pembuatan hidroponik sistem tetes dengan langkah-langkah sebagai pertama, silahkan melihat bagian bawah tutup ember. Pasalnya, bagian bawah pot harus sedikit lebih kecil dibanding bagian atasnya. Gunakan pisau untuk memotong lubang di tutup pot masuk ke dalam lubang tutup ember. Anda perlu melubangi diameter sekitar 1 inci di tutup ember, di samping lubang untuk pot dengan melubangi dekat tepi tutupnya. Lalu, letakkan pompa di bawah ember. Setelah itu, pasangkan polytube ke kepala berduri pada pompa masukkan polytube melalui lubang di dekat lubang pot tanaman. Masukkan kabel daya pompa di lubang itu, masukkan sekitar 2 galon larutan nutrisi ke dalam ember, lalu tutup rapat. Potong bagian ujung polytube dan sisakan sekitar 6 inci di atas tutup lubang sekitar 2 inci dari ujung jalur irigasi polytube. Hubungkan tabung spaghetti ke pipa pasak dan tetesan dripper pada ujung tabung spaghetti berikutnya, tancapkan bagian ujung atas tabung spaghetti menggunakan pisau agar bagian tersebut mempunyai tekanan, sehingga aliran air dan nutrisi mulai menanam jenis tanaman di lubang yang sudah dibuat. Fungsikan pompa untuk memulai aliran diingat, Anda perlu mengganti atau mengisi kembali larutan nutrisi tiap 7-10 hari. Tujuannya agar nutrisi yang diberikan pada tanaman selalu segar dan tepat dosis seperti informasi singkat mengenai hidroponik sistem tetes. Anda yang tertarik membuatnya, silahkan mempraktikkannya seperti yang diuraikan di atas. Jika masih ada yang bingung atau menemukan masalah, jangan pernah ragu atau malu untuk bertanya kepada orang ataupun pihak yang lebih kompeten di bidang Oshi Trisna, Mahasiswa Yang Sudah Menekuni HidroponikReferensi Sumber gambar utama Arifin TotokSudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di sini. Apa yang pernah anda bayangkan mengenai hidroponik ? ketika cara menanam ini booming, banyak orang yang berusaha untuk mempercayakan diri memulai budidaya dengan hidroponik. Seiring berjalannya waktu ternyata berkembang teknik yang bermacam-macam untuk sistem ini. Sistem hidroponik rata-rata menggunakan air untuk media utamanya dan bukan tidak menggunakan benda padat khususnya tanah. Bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media tanam pada hidroponik adalah arang sekam, pasir, kerikil, batu apung, cocopeat, rockwool, dan spons. Selain itu dalam hidroponik anda bisa memanfaatkan bahan atau barang bekas saja sehingga tidak perlu modal banyak. Anda bisa memanfaatkan plastik, barang bekas dan sejenisnya. Sehingga selain bagus untuk budidaya anda bisa me-recycle. Sistem tetes drip system adalah salah satu jenis sistem hidroponik yang paling banyak dipakai oleh para petani Indonesia. Dimana sistem hidroponik ini bisa dikatakan menguntungkan dan banyak diterapkan di seluruh dunia. Penggunaan sistem drip oleh petani untuk skala rumahan atau pada petani skala komersial. Selain sistem fertigasi tetes ini mudah diaplikasikan, namun pada praktiknya tidak membatasi daya kreatifitas kita disaat membangun sistem sendiri. Cara kerja sistem fertigasi tetes adalah dengan hanya meneteskan larutan nutrisi pada akar tanaman untuk menjaga agar akar tanaman tetap lembab. Nah untuk petani indonesia yang ingin mencoba membuat sistem drip, berikut ini tutorial lengkapnya. Alat-alat yang dibutuhkan – Selang air – Pompa air/pompa akuarium/submerged pump – Jarum suntik untuk membuat air menetes atau menggunakan alat khusus penetes – Pot/polybag – Media tanam – Wadah atau bak air Penggunaan Ketika anda mencoba untuk membuat sistem drip pertama adalah siapkan tanaman beserta pot yang harus memiliki bolongan di bagian bawahnya. Sehingga air bisa pergi dan tidak menggenang di pot. setelah itu anda bisa menggunakan pompa, dimana pompa tersebut akan mengalirkan air atau memutar air pada selang drip dan meneteskannya pada tanaman anda. Kelebihan Drip System – Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus – Lebih menghemat air dan nutrisi karena diberikan sedikit demi sedikit – Biaya yang dibutuhkan relatif murah sehingga anda tidak perlu mengeluarkan biaya banyak khususnya anda yang ingin menggunakan sistem ini untuk memulai budidaya dan juga bisnis Kekurangan Drip System – Oksigen akan susah didapatkan tanaman jika media terlalu padat – Penggunaan bak penampung tidak akan terlalu menghemat air dan nutrisi karena lebih banyak hilang terserap tanaman, tertahan pada media, atau penguapan Jenis Sistem Drip Sistem drip sebenarnya terbagi menjadi dua yakni sirkulasi dan nonsirkulasi. Dimana, sistem sirkulasi tetes cukup mengacu pada penggunaan kembali larutan nutrisi yang telah digunakan saja. Selain itu air akan kembali membasahi akar tanaman dialirkan kembali ke tandon penampungan dan begitu seterusnya sampai air habis. Namun anda harus teliti dan terus memeriksa apakah pH air untuk hidroponik berubah atau tidak. Nah selanjutnya adalah sistem non sirkulasi, sistem tetes habis atau non-sirkulasi ini digunakan pada sistem ini air nutrisi yang digunakan tidak didaur ulang. Namun karena namanya langsung habis maka akan langsung dibuang kalau ada kelebihan. Meskipun jika diperhitungkan terkesan boros namun sebenarnya bila kita mengatur timing yang pas untuk penetesan sehingga sebagian besar air nutrisi terserap oleh tanaman maka air yang terbuang pun sedikit. Justru anda bisa memperkirakan dengan jelas penggunaan sistem drip untuk satu tanaman. Berikut ini tutorial jelas sistem drip oleh Ardath Kristi Dipostingan kali ini, kita akan membahas 7 cara membuat hidroponik sederhana dirumah, cara atau sistem hidroponik ini bisa diaplikasikan dalam skala rumahan atau juga skala produksi terima kasih sudah mampir di blog saya yang ala kadarnya ini. Pada kesempatan ini, saya akan coba berbagi info tentang cara membuat hidroponik sederhana, namun sebelumnya perlu diingat kalau saya ini bukan ahli perkebunan lho ya, cuman share “little know how” saja tentang hidroponik. Kan memang itulah fungsi internet seharusnya kan? Sharing…jadi, mari saling bisa gunakan menu navigasi dibawah ini untuk langsung lompat ke section yang anda perlukan. Artikel ini bakal panjang lho…Daftar Isi Artikel Ini1. Apa Itu Hidroponik2. Untung Ruginya?3. Beberapa Sistem Metode Metode Metode Metode Metode Pasang Metode Rakit Aeroponik4. Tanaman Leavy Fruiting Umbi2an5. Tanaman Yang Paling Menguntungkan6. KesimpulanApa Itu HidroponikSebelum kita membahas tentang cara membuat hidroponik sederhana dirumah, mari kita kenalan sama yang dasar2 dulu, apa sih hidroponik itu?Anda mungkin sudah terlalu sering denger istilah ini, dan mungkin juga sudah tahu tentang apa yang dimaksud dengan hidroponik. Tapi demi kelengkapan sebuah artikel, tak apalah kalau kita bahas dulu yang dasar2, biar nggak kesasar. Siapa tahu beberapa dari anda belum tahu tentang hidroponik ya kan?Hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan media airPenjelasan singkatnya ya begitu…namun bukan sembarang air ya, kalau tanaman yang memang aslinya tumbuh di air bakalan hidup dan berkembang tanpa masalah, namun kalau tanaman yang aslinya tumbuh ditanah memerlukan nutrisi dan mineral tambahan agar dia bisa tumbuh selayaknya yang diperlukan tanaman bisa berupa vitamin dan mineral serta zat2 organik lainnya, kalau dipostingan sebelumnya kita sudah membahas tentang aquaponik sederhana, maka sistem hidroponik itu sama persis sama aquaponik, cuman bedanya kalau aquaponik itu air nutrisinya berasal dari kotoran dan sisa pakan ikan, nah kalau sistem hidroponik ini nutrisinya harus kita tambahkan untuk hidroponik kalau dipasaran dikenal dengan sebutan AB mix, yang adalah campuran dari unsur makro dan mikro yang diperlukan oleh tumbuhan. Tentu saja formulanya sudah disesuaikan agar bisa diserap secara maksimal oleh tanaman yang ditanam di mix banyak dijual dipasaran dengan berbagai merk, harga juga bervariatif tergantung merk dan kualitasnya. Tapi ternyata kita bisa juga bikin nutrisi hidroponik sendiri lho, memang agak repot kalau buat anda yang sibuk, tapi bakal jadi penghematan yang lumayan bagi pembudidaya serius mengingat, pengeluaran operasional yang terbesar untuk hidroponik adalah pada pembelian nutrisi kalau bisa bikin sendiri kan lumayan ye kan? kami ketemu sama satu artikel yang menjelaskan tentang bagaimana cara membuat nutrisi hidroponik sendiri disini juga punya resource dan produk yang mantabs lho. Cek website mereka deh, komplitsss…no affiliate lho…kalau bagus ya dibilang dan Kerugian HidroponikNggak ada yang sempurna didunia ini, apapun itu pasti ada bagus dan jeleknya, memang sudah seperti itu bagaimana alam raya bekerja kan? begitu juga dengan sistem pertanian hidroponik ini, ada untungnya dan ada ruginya, ada bagusnya dan pastinya ada juga Pertanian HidroponikFull control terhadap tanaman kita, hampir full control sih, kita belum bisa mengontrol tanaman tomat biar bisa berbuah cabe kan? so…hampir. Tapi kita bisa mengontrol seberapa pesat tanaman kita bisa tumbuh besar, seberapa lebat daun atau buahnya dan hal2 lain dengan cara mengontrol asupan nutrisinya. Bahkan kalau kita mau modal lebih banyak lagi, kita bisa mengontrol cuaca dan kontrol hama tanaman dengan membangun sebuah green house modern. inget dana tapi ya…Bisa hemat lahan, beberapa sistem hidroponik bisa dibikin bersusun kayak rumah susun, jadi kita bisa melipat gandakan yield area tanam kita. Namun ini tidak mudah lho ya, perlu setting yang tidak mudah dan juga biaya yang tak murah hemat air karena kita tidak menyiram tanaman kita secara langsung seperti pada metode perkebunan konvensional, air nutrisi yang ada di hidroponik berkurang karena diserap oleh tanaman dan atau karena bersih dan mudah perawatan/pengontrolannyaLebih mahal harga jualnya, ini menurut saya tidak berhubungan langsung dengan kualitas produk ya, tapi lebih kepada permintaan pasar akan sayuran organik bebas pestisidan dan lain2. Kalau kualitas produk saya kok lebih yakin sama yang ditanam langsung di tanah tapi tanpa pestisida kimia, entahlah…kayak lebih enak, dan sedep aja Pertanian HidroponikButuh modal awal yang besar kalau mau serius, kalau cuman sekedar hobi sih murah, modal ember sama AB mix sudah bisa jalan. Tapi kalau mau yang skala komersial, kita bakal perlu modal untuk green house dan peralatan lainnya kayak media tanam, alat ukur, nutrisi dll, yang itu tidak murah. Bisa BEP dalam 2 tahun katanya, masuk akal kalau mengingat harga jual produk hidroponik yang tanaman yang bisa ditanam secara ideal terbatas, ini yang akan kita bahas lebih mendalam cocok didaerah perkotaan, ayolah…didesa masih banyak lahan. satu2nya alasan misal ada yang bikin hidroponik di desa adalah hobi, atau misal ada yang skala industri maka itu kebantu sama harga jual yang tinggi. Kalau harga jualnya sama, maka lebih menguntungkan tanam ditanah secara organik lah…kalau di kota beda. Tanah kosong mending dibikin moll…sadSetelah kita tahu apa itu hidroponik serta kelebihan dan kekurangannya, sekarang akan kita bahas beberapa sistem dan cara membuat hidroponik sederhana, dari yang paling mudah kelas “no brainer” sampai yang paling advanced dan canggih. Baru setelah ini kita bahas tanaman hidroponik apa yang paling sesuai untuk mari kita bahas satu2 secara detail ya1. Metode Hidroponik KratkyMetode Kratky adalah teknik hidroponik yang paling sederhana menurut saya, teknik ini dilakukan dengan cara menempatkan bibit tanaman pada netpot diatas permukaan air nutrisi, hanya separo akar yang boleh masuk kedalam larutan, yang separo lagi biarkan ter ekspos seperti pada sistem deep water culture, netpot posisinya fix jadi tidak ikut pasang surut air nutrisi, si tanaman bakal menyerap air dan nutrisi dan seiring berjalannya waktu, air tersebut bakal surut, tapi akar juga bakal memanjang turun, yang hasilnya adalah kita nggak perlu ngapa2in. hanya set…and membuat hidroponik sederhana metode kratky sangat sederhana dan mudah pake banget, giniSiapkan bahan2 yaitu ember yang ada tutupnya, netpot, rockwool atau media tanam lainnya, mesin bor, mata bor hole saw, nutrisi AB tutup ember dengan mata bor hole saw dengan diameter sesuai badan netpot. berapa banyak lobang per ember tergantung kebutuhan, kira2 aja biar daun tanaman anda bisa berkembang denga sempurna, tidak ember sampai kira2 separo akar net pot dengan tanaman favorit kita, kemudian masukkan ke dalam lobang di tutup ember tutup ember yang sudah berisi tanaman kita. Sudah…Meskipun cara kratky ini mudah, tapi dia tidak cocok untuk skala besar karena kita akan kesulitan mengontrol berapa banyak nutrisi yang harus kita tambahkan kedalam air. Mudah dibikin…namun sulit di yang cocok untuk sistem ini adalah selada, pakchoy, sawi dan leavy green anda mau coba2 bikin instalasi hidroponik, kratky system bisa buat kenalan dulu. Kalau sudah akrab bisa ke metode kedua yakni…2. Wick System / Hidroponik SumbuNggak kalah sederhana sama sistem kratky diatas, hidroponik sistem sumbu malah bisa jadi lebih mudah bikinnya. Sesuai dengan namanya…sumbu…wick system memanfaatkan sumbu untuk menyalurkan nutrisi dari tampungan ke akar tanaman. ilustrasinya kayak gambar dibawah system bisa dibikin skala kecil sampai besar, mulai pakai botol bekas air mineral hingga ke kolam ukuran besar. Namun menurut para ahli, kalau untuk skala komersial, sistem hidroponik sumbu tidaklah efektif karena penyaluran nutrisi yang kurang efisien dibanding sistem2 lainnya. Jadi hanya untuk pemula saja sama seperti sistem membuat hidroponik sederhana sistem wick gak kalah mudah sama sistem kratky, bahkan lebih mudah kalau pakai botol plastik bekas, tinggal potong separo, lalu dibalik yang atasnya, isi media, tanaman dan masukkan air nutrisi. penampakannya kayak dibawah ini lah kira2…Kita coba bikin pakai ember sama seperti metode kratky ya, gini step by step cara membuat hidroponik sederhana sistem wickSiapkan bahan2 yaitu ember yang ada tutupnya, netpot, rockwool atau media tanam lainnya, mesin bor, mata bor hole saw, nutrisi AB mix. jangan lupa sumbunya ya…Lobangi tutup ember dengan mata bor hole saw dengan diameter sesuai badan netpot. berapa banyak lobang per ember tergantung kebutuhan, kira2 aja biar daun tanaman anda bisa berkembang denga sempurna, tidak uyel2an samakayak sistem ember kira2 saja, jangan sampai akar net pot dengan media tanam, bisa berupa rockwool atau hidroton dll. jangan lupa sumbunya juga dipasang, sumbu bisa pakai kain flanel atau bahan lain yang mudah menyerap tanaman kita dengan hati2 ke dalam netpot bersumbu kedalam tutup ember yang sudah berlubang tutup ember yang sudah berisi tanaman kita. beres…Hidroponik sumbu ini mudah bikinnya, gak banyak keluar biaya baik bahan maupun peng operasionalan nya karena kan gak butuh listrik, seperti yang sudah kita singgung sedikit diatas, dia tidak cocok buat skala besar karena penyaluran nutrisi yang lambat akibat sumbu, dan juga, sistem ini kurang cocok untuk tanaman yang haus air kayak pakchoi, selada dll. ya hubungannya karena pakai sumbu tadi, bisa kekeringan kalau tanaman tadi ditanam disistem hidroponik yang sesuai adalah cabe, tomat dan sayuran bertangkai batang lainnya3. Metode Drip / Irigasi TetesMetode hidroponik selanjutnya adalah sistem tetes, berbeda dengan dua metode diatas yang digolongkan sebagai passive hidroponik, alias bikin trus gak perlu perawatan harian, metode drip ini perlu perencanaan dan eksekusi lapangan yang baik. Bisa diaplikasikan untuk budidaya skala kecil sampai skala massal tingkat membuat hidroponik sederhana metode tetes ini sebenarnya simple, namun bisa jadi rumit kalau di scale up ke instalasi level komersial. Pada prinsipnya air nutrisi dipompakan ke grow media melalui selang dengan keran yang bisa diatur besar kecilnya aliran air. Sistem dutch bucket dan grow tower adalah contoh penggunaan metode drip bikin dengan contoh diatas ya, itu salah satu metode dutch bucket yang pake drip sistem, Berikut step by step cara membuat hidroponik sederhana sistem dutch bucket1. Siapkan bahan2 nya, yakniEmberBak penampungan air nutrisiPipa PVC beserta sambungan T dan knee nyaSelang irigasi beserta keran dan sambungan2nyaBor dan hole sawPompa air celupKayu atau baja ringan untuk kerangkanyaMedia tanam, disarankan yang berongga besar seperti hidroton atau kerikilTanaman hidroponik dan nutrisinya2. Lubangi ember dengan holesaw ukuran pipa 1/2 inch 3. Pasang pipa PVC dengan knee ke arah drain bawah, bisa pakai shock drat atau pakai karet uniseal 4. Bikin kerangka untuk meletakkan ember kita, ukuran sesuaikan sendiri ya 5. Sekarang kita bikin instalasi pompanya, pakai selang elastis saja biar gampang settingnya 6. Setelah semua terpasang seperti gambar, hidupkan pompa dan atur aliran air, dimulai dari keran yang paling jauh dari pompa ya, biar aliran airnya rata disemua ember 7. Sudah? masukkan media tanam serta tanaman hidroponik sesuai selera anda. 8. Masukkan air nutrisi, and fired up…!Drip sistem ini keistimewaannya adalah fleksibel instalasinya, maksudnya kita bisa mulai dari skala hobi sampai industri dengan metode ini. Kita juga bisa kontrol seberapa banyak nutrisi untuk hidroponik dengan menambahkan nutrisi mix dan juga dengan besar kecilnya keran drip system juga kaya oksigen karena akar menggantung kelemahannya yakni kita harus monitor kadar nutrisi di bak penampungan air, dan juga kita harus monitor debit air yang keluar ke masing2 grow media. sesuaikan dengan jenis dan juga usia tumbuhan hidroponik hidroponik yang ideal untuk sistem ini adalah strawberry, melon, tomat dan sejenisnya. tidak bisa untuk tanaman umbi2an4. Hidroponik Sistem NFT Nutrient Film TechniqueSistem hidroponik NFT ini paling populer diantar semua sistem yang ada, banyak dijual dalam bentuk beginner kit karena memang cukup mudah pembuatan dan membuat hidroponik sederhana sistem NFT adalah dengan mengalirkan air nutrisi kedalam pipa2 atau talang yang berisi tanaman dalam netpot dengan menggunakan pompa submersible. Ketinggian air dalam pipa atau talang itu tipis2 saja, makanya dinamakan film technique, kan film layer itu tipis…Gabar diatas adalah contoh hidroponik sistem NFT yang paling populer, istilahnya A frame, kalau cara membuat hidroponik sederhana sistem NFT seperti gambar diatas kira2 begini step by step nya1. Siapkan bahan2 nya, yakniBak penampungan air nutrisiPipa PVC beserta sambungan T dan knee nyaBor dan hole sawPompa air celupKayu atau baja ringan untuk kerangkanyaMedia tanam dan netpot, rockwool adalah yang paling banyak dipakaiTanaman hidroponik dan nutrisinya2. Lubangi pipa PVC seukuran netpot 3. Tutup ujung pipa dengan dop pralon 4. Bikin kerangka untuk meletakkan pralon, ukuran sesuaikan dengan kebutuhan ya 5. Instalasi pompa mengalir mulai pipa paling atas, turun ke bawah dan seterusnya lalu masuk lagi ke bak penampungan air nutrisi. 6. Masukkan media tanam serta tanaman hidroponik ke dalam netpot 7. Masukkan air nutrisi ke bak penampungan dan selesaiKeuntungan memakai sistem NFT adalah simple dalam peng operasional nya, mudah dikontrol dan cukup mudah dibuat kalau skala kecil, menurut saya sistem ini cocok untuk semua orang, bahkan pemula sekalipun. yang penting dia mau belajar dan sedikit repot bikinnya, tapi hasilnya worthy sistem ini adalah yang paling hemat ruangan dibanding sistem hidroponik yang sistem ini adalah lumayan mahal biaya bikinnya. Pipa pralon yang bagus itu mahal lho…kalau mau alternatif pakai barang bekas yang murah bisa, misal pakai botol bekas air mineral, tapi repot banget sih, dan gak seberapa hemat menurut lainnya adalah penularan penyakit yang susah dikontrol, satu kena, yang lain hampir pasti kena juga karena satu hidroponik yang cocok untuk metode NFT adalah sayuran leafy green yang butuh banyak Flood and Drain / Sistem Pasang SurutSistem hidroponik berikutnya adalah pasang surut atau flood and drain, ada yang sebut sebagai sistem EBB & flow, sistem kerjanya adalah dengan membanjiri grow media dengan air nutrisi sampai ke level tertentu dan kemudian secara otomatis dikosongkan ilustrasinya ada dibawah ini ya, kalau mau lebih detail tentang sistem ini, saya menulis secara lebih detail tentang bagaimana cara membuat hidroponik sederhana sistem pasang sistem pasang surut ini bagus karena supply oksigen untuk akar lebih terjamin akibat proses pasang surut air, selain itu, kita akan minim melakukan perawatan karena sistem ini paling stabil dibanding yang lain. Kita juga bisa menanam tanaman hidroponik jenis apapun kekurangannya, mahal dan repot setting awalnya, karena itu, kurang ekonomis jika di aplikasikan untuk hidroponik skala hidroponik yang tepat untuk sistem pasang surut adalah tanaman berbuah yang butuh penyangga akar Deep Water Culture / Hidroponik Rakit ApungSistem hidroponik yang terakhir adalah sistem rakit apung, sesuai namanya, tanaman hidroponik diletakkan diatas rakit yang mengapung di air nutrisi. Rakitnya bisa dibuat dari styrofoam atau bahan lain yang bisa mengapung, sandal jepit juga boleh yang penting akar adalah hal utama yang perlu diperhatikan di teknik water culture / DWC ini paling banyak dipakai oleh pelaku hidroponik skala industri atau skala besar karena lebih ekonomis dan mudah di atur alur kerja kelemahannya selain modal yang besar adalah sistem ini cuma terbatas untuk menanam sayuran leavy green. Simak tulisan kami yang membahas tentang cara membuat hidroponik sederhana sistem rakit apung AeroponicApakah aeroponik ini termasuk hidroponik? mungkin iya, mungkin nggak, media tanamnya aero alias udara, tapi tetep pakai nutrisi yang disemprotkan langsung ke akar tanaman melalui mekanisme khusus, agak kompleks kalau sistem ini, bisa dibikin simple tapi tetep butuh alat yang khusus buat bikin kabut katanya menurut research2 para ahli, hasil tanaman aeroponik lebih bagus dibanding teknik2 lainnya, mungkin begitu, mungkin saja saya belum tahu pasti, jadi tidak berani banyak lanjut…Tanaman Hidroponik Secara UmumSetelah kita tahu beberapa sistem dan cara membuat hidroponik sederhana, maka sekarang kita bahas tanamannya itu sendiri, apa yang cocok buat mana, karena kalau salah pilih, bisa2 tanaman kita gak bisa berkembang dan parah2nya mati sebelum dewasa sedihMenurut saya, tanaman hidroponik dibagi menjadi 3 kategori yakni leavy green atau sayuran daun, fruiting plants atau sayuran berbuah dan yang ketiga umbi2an. Mari kita bahas satu2…1. Leafy green atau sayuran daunSayuran daun itu contohnya sawi, selada, pokchoy, daun bawang, seledri dan lain2. anda bisa bayangin sendiri kan tanaman sayur daun yang lainnya?Sayuran daun ini rata2 haus air, jadi teknik tanam hidroponik yang paling tepat adalah…yang banyak aliran airnya tentu. berikut contoh tanaman hidroponik daun dan teknik penanaman yang cocok untuk dia. menurut saya…Sawi, cocok ditanam disemua teknik hidroponik kecuali wicking atau lettuce, paling optimal ditanam dengan teknik DWC dan NFTPokchoy, sama dengan selada, paling optimal di teknik DWC dan NFTDaun bawang, cocok di pakai sistem hidroponik sumbuSeledri, paling optimal pakai sistem NFTKangkung, pakai apa saja bisa kalau iniBayam, ideal pakai NFTKol, cocoknya pakai sistem pasang surutBrokoli, sama dengan kolAda lagi tambahan? silahkan tulis dikolom komentar ya2. Fruiting plants atau tumbuhan berbuahTumbuhan daun ini termasuk dari yang kecil seperti strawberry sampai yang gedeeee banget seperti pisang atau mangga. Jangan salah, kalau mau, mangga juga bisa ditanam dengan sistem hidroponik lho, tapi ya nggak ekonomois, kecuali bagi kita2 yang plants rata2 butuh pegangan akar yang kuat untuk menyangga buahnya, alaminya sih gitu. tapi kalau ditanam dengan sistem hidroponik, akal2 dikit, bisa juga ditanam dimedia air tanpa media padat kok. tapi ya nggak ideal. Berikut contoh2 tanaman berbuah beserta teknik budidaya hidroponik yang tepat. My two cents really…Tomaaato…bacanya pake logat italiaaano ya, cocoknya pakai drip system atau pasang surutCabe, sama dengan tomaaatooStrawberry, drip sistem dan pasang surut lagiPaprika, sama dengan tomato pakai sistem pasang surut atau dripTimun, sama diatasKacang polong2an, sama dengan tomatoApalagi ya?Kalau kita perhatikan, fruiting plants lebih cocok pakai sistem drip dan pasang surut, kenapa? pertama karena akarnya butuh pegangan kuat dan selain itu, dia butuh asupan oksigen yang buanyak. makanya lebih cocok pakai 2 sistem tadi3. Umbi2anContoh umbi2an itu ya kentang, wortel, bit root, bawang dll. Kalau menurut saya, sebenarnya tumbuhan umbi2an itu nggak cocok ditanam pakai sistem hidroponik maupun aquaponik sebab, resiko busuk akibat terendam air bakal tinggi mau maksa dan coba2 nanam sayuran umbi2an pakai hidroponik, saran saya adalah pakai sistem drip atau pasang Hidroponik Yang Paling MenguntungkanLeavy green dengan sistem rakit apung adalah sistem dan tanaman hidroponik yang paling menguntungkan, kita bicara untung rugi lho ya, bukan bisa untung atau nggak. Hubungannya sama efisiensi produksi dan permintaan pasar serta tingkat kombinasi leafy green dan rakit apung? Karena cepet panen dan sistem rakit apung bisa di scale up sampai segede gaban, anda tahu gaban kan? itu guede buanget lho…masa kecilku…Video yutup ini bisa menjelaskan maksud saya tentang sistem dan tanaman hidroponik yang bisa diproduksi secara massal, daaaaan…bisa dibayangkan nggak misalnya, di video itu, dilakukan dalam gedung, bertingkat…yield nya itu kan gak dihapus ama yang punya ya video nya, mayan buat inspirasi yekaaan?KesimpulanJadi kesimpulan saya nggak ada tanaman hidroponik dan cara membuat hidroponik sederhana yang sempurna bagi semua orang, tiap teknik punya ups n down nya masing2, begitu pula tanamannya, punya good and bad nya sendiri2. Balik lagi sama kebutuhan dan kemampuan tanaman hidroponik dan cara membuat hidroponik sederhana favorit anda? Tulis dikomen ya…thanks for sharing. Como fazer cultivo hidropônico e cultivar vegetais sem solo? Sim, é possível fazer em casa, apartamento ou mesmo numa sacada basta ter o sistema correto. Descubra a seguir como criar o seu e entre para o universo da hidroponia. Tubos de PVC na Hidroponia Caseira Existem no mercado equipamentos especiais para pequenas produções domésticas com soluções nutritivas já prontas. Os equipamentos consistem em tubos de PVC, de cor branca ou preta, destes usados para esgotos. Os de diâmetro de 10-20 cm, por exemplok para a produção como alfaces e tomateiros. Como Usar Tubos de PVC para Criar um Sistema de Hidroponia Caseiro? Uma idéia interessante é o uso de uma parede com tubos instalados a intervalos regulares. Estes tubos são furados com serra copo, onde ficarão as plantas, com espaçamento conforme o tipo de planta. Por exemplo, para alfaces, cerca de 20 cm, para morangos 25 cm. Tomates Hidropônicos As extremidades dos canos são vedadas e uma ligação com mangueiras faz a solução nutritiva entrar pelo topo no primeiro cano e por gravidade percorrer todos os demais. Então, é recolhida num recipiente no chão, onde será reciclada, medida sua salinidade e posterior volta ao topo do sistema. Neste método será preciso adquirir canos, suportes para fixação na parede, mangueiras para a condução da solução, bomba para o transporte da coluna de líquido, recipiente para recolhimento, filtros e “timer” para controlar o tempo de programação. É uma forma de cultivo que exige maior conhecimento do proprietário, mas a grande produção de hortaliças para a família compensará o investimento. Outros Materiais para a Hidroponia Caseira Jardim Hidropônico caseiro Para produzir tomates em casa poderemos também utilizar o cultivo hidropônico. Treliças Como o tomateiro Lycopersicum sculenthum é uma herbácea que tem longas hastes, providenciar antes do seu crescimento uma treliça. Poderá ser plástica, encontrada em lojas agropecuárias, pode ser de sarrafos ou bambus. Molduras de madeira Uma opção também é o uso de molduras de madeira ou alumínio com fios de nylon ou arame estaqueados em treliça reta ou em diagonal. Como Semear e Colher em Cultivo Hidropônico As plantas para a horta podem ser semeadas normalmente como é feito para cultivo em solo, em sementeiras de caixotes ou bandejas o nosso artigo referente a horta-sementes. Ao transplantar, ter o cuidado de utilizar uma colher para abrir o substrato e depositar a mudinha, aconchegando o substrato novamente. A perda de mudas no transplante é muito grande por que poderá haver danos às pequenas raízes. Ter um calendário de semeadura é bem prático, pois assim poderá ter sempre mudas em ponto de transplante substituindo as que foram retiradas para consumo. As alfaces, rúculas e radites Cichorium intybus produzidas em casa não precisarão ser colhidas com raízes e inteiras como aquelas comercializadas em feiras e supermercados. Poderemos ir retirando as folhas mais externas, preservando a parte interna, garantindo um consumo inteligente e que dura mais tempo. Mais Dicas para Cultivo Hidropônico Dentro de Casa Se sua cozinha for um local que recebe muita luz natural, num mínimo de 4 horas por dia, poderá colocar ali uma bancada com vasos ou jardineiras com plantas em cultivo hidropônico, sempre seguindo as indicações acima. Cultivo hidropônico em interiores pode ter o problema do pó, levantado pela limpeza da casa. O pó diminui a área de exposição à luz da planta, comprometendo a fotossíntese e, portanto todo o seu desenvolvimento e produção. Limpar com água limpa e algodão enrolado em um pauzinho de churrasco ou bambu para folhas maiores, como nas ornamentais do tipo filodendros. Solução Nutritiva para Hidroponia Quando colocar a solução nutritiva, deixe por 30 minutos para que as raízes possam absorver os nutrientes. Depois, abra os tampões e deixe escorrer. As águas de regas com a solução percolarão pelo substrato e serão coadas para um recipiente embaixo do vaso. Que poderá ser daqueles fundos de plástico vendidos em geral junto com os vasos. O esquema funciona bem. É só manter o substrato com leve umidade, lembrando que este tipo de cultivo não tem água circulante todo o tempo. A cada quinzena faça percolar no sistema de substrato inerte apenas água limpa, assim evitará excesso de fertilizante que poderia ocasionar problemas para a planta. Mais Links Sobre Horta Hidropônica em Casa Horta Hidropônica Como Funciona Cultivo Hidropônico Tipos de Cultivo Hidroponia Vantagens e Desvantagens Horta Doméstica Hidropônica Como Fazer Diferentes Sistemas para o Cultivo Hidropônico Hidroponia ou Cultivo em Solo? Qual Escolher A luz adequada e os nutrientes corretos são outras condições que devem ser observadas para o desenvolvimento dos alimentos cultivados. A hidroponia consiste no cultivo de plantas sem utilizar terra ou resíduos sólidos para o desenvolvimento das mudas. O sistema hidropônico utiliza apenas água e uma solução de nutrientes que oferecem tudo o que é necessário para o desenvolvimento e crescimento das plantas. Em geral, as plantas do sistema hidropônico são cultivadas em estufas e ficam suspensas em forma dejardim vertical. Como fazer uma horta hidropônica de alface Materiais • 1 pote de sorvete; • 1 vasilhame de água de 5 litros; • 1 rolo de fita adesiva de alumínio; • Estilete; • kit de adubos nutrientes e • mudas de alface próprias para hidroponia. Modo de Fazer Comece fazendo um corte no centro da tampa do pote de sorvete, do tamanho da tampinha do vasilhame de água. Em seguida, corte o bico de uma garrafa d’água e faça um pequeno funil. Agora faça dois pequenos cortes na tampinha da garrafa de água, deixando uma divisória no meio. Encaixe a tampa no funil e reserve. Depois, pegue a fita adesiva de alumínio, passe na tampa e ao redor de toda embalagem de sorvete, deixando apenas o furo na tampa livre. Em seguida, coloque 2 litros de água no pote de sorvete, inclua 10 ml de cada um dos nutrientes do kit de adubos e mexa até incorporar. Veja abaixo como diluir os produtos. Para finalizar, coloque a tampa de sorvete na embalagem e o funil no buraco feito no centro da tampa. Pegue uma muda de alface e coloque no funil. Verifique se a raiz está em contato com a água e sua primeira horta hidropônica está pronta! © / cbenjasuwan Os sistemas de fluxo e refluxo, também conhecidos como inundação e drenagem, são configurações básicas em hidroponia, onde as plantas crescem em um recipiente que é periodicamente preenchido com a solução de nutrientes e então drenados. Sobre o kit de adubos nutrientes Este kit é composto por cinco pacotes de nutrientes nitrato de potássio, nitrato de cálcio, sultafo de magnésio, fosfato monoamônio – MAP e micronutrientes e cada item precisa ser dissolvido separadamente. Manutenção do sistema hidropônico caseiro A cada 2 ou 3 dias, é necessário repor a água do pote de sorvete. Para facilitar, a dica é já deixar os nutrientes dissolvidos e apenas ir repondo conforme a necessidade da planta. Via Dinâmica Ambiental –

cara membuat hidroponik sistem drip