mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air indonesia

Mengembangkanrasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia, merupakan salah satu nilai pancasila khususnya sila? Kemanusiaan yang adil beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah: B. Persatuan Indonesia. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. -Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. -Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan 2 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 4. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Sila ke-3 dalam Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" mengandung butir-butir pengamalan dan makna yang mendalam. Meilleur Site De Rencontre Gratuit Québec. News Sila ketiga Pancasila bisa diterapkan di lingkungan sendiri. Pebriansyah Ariefana Senin, 20 Desember 2021 1638 WIB Twibbon Hari Kesaktian Pancasila 2021. - Bunyi sila ke-3 Pancasila dengan isi "Persatuan Indonesia" mempunyai makna mendalam. Sila ketiga Pancasila bisa diterapkan di lingkungan sendiri. Seperti dikutip dari laman BPIP, sebagaimana bunyinya, Sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia”, merupakan landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila ke-3 memuat 7 butir pengamalan, yakni sebagai berikut 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan Baca JugaNilai-nilai Pancasila, Lengkap dengan Fungsinya Sebagai Lambang Negara Indonesia 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa Baca JugaMengenal Lambang Sila ke-4 Pancasila dan Maknanya Contoh penerapan Pancasila di lingkungan sosial dan keluarga Mengembangkan perilaku hormat kepada anggota keluarga yang lebih tua dan menghargai anggota keluarga yang lebih mudaMembantu berbagai kegiatan dalam keluargaMengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan peribadiSelalu menjaga kerukunan dengan sesama anggota keluargaBegitulah penjelasan tentang makna sila ke-3 Pancasila. Berita Terkait Pancasila memberikan warna dan corak Indonesia sebagai sebuah bangsa. bisnis 1926 WIB Walau kewenangan menentukan cawapres berada ditangan Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan, tetap akan bermuara ditangan Ganjar Pranowo. serang 1821 WIB Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya di penutupan Rakernas ke-III PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan Jaksel pada Kamis 8/6/2023. news 2258 WIB Studi SMRC menemukan ideologi Anies tidak sejalan dengan pemilih. metro 2131 WIB Baik Ganjar maupun Prabowo dianggap memiliki ideologi yang sama dengan pemilih. news 1452 WIB News Terkini Arena petualang ini terasa seru karena interaktif dan membuat berdebar. Lifestyle 1639 WIB Forpi Kota Yogyakarta meminta Satpol PP menertibkan pengamen. News 1505 WIB Dinkes Sleman gelar skrining pemeriksaan tuberkulosis News 1404 WIB program SIKAT TB, dihadirkan pula aplikasi dalam upaya pendataan kasus yang ada. News 1245 WIB Gamis merupakan salah satu item fashion yang selalu digunakan oleh para wanita Muslimah. Lifestyle 1043 WIB Wakil Ketua LPSK, Antonius PS Wibowo menerangkan ada 15 korban tindak pidana kekerasan seksual yang mengajukan restitusi. News 0856 WIB Pengamatan kuku kaki hewan kurban cukup penting dilakukan. News 2055 WIB selama ini perdagangan antarnegara ASEAN seringkali terkendala standar produk di masing-masing negara yang berbeda aturannya. News 1740 WIB gelaran pernikahan di Gembira Loka Zoo viral di media sosial News 1559 WIB LPSK ajukan ganti rugi ke Kejaksaan terkait kasus Mario Dandy Satriyo News 1408 WIB Bripka Andry membongkar kelakuan busuk mantan atasannya saat di Polda Riau. News 1335 WIB UGM juga berencana membentuk Future of Life sebagai komitmen untuk pengembangan IKN. News 1255 WIB Wakil Ketua 3 Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Rahmat Muhajir, mereka siap mengajukan PTUN atas keputusan MK. News 2105 WIB Suyana menghimbau, masyarakat tidak mencuci isi perut atau jeroan hewan kurban di sungai. News 2100 WIB Menurut Octo, keberadaan jaringan hidran kampung ini sangat efektif untuk menangani kebakaran. News 2025 WIB Tampilkan lebih banyak - Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila berisi rumusan serta pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada kelima sila, masing-masing menyimpan nilai-nilai luhur yang diharapkan dapat diterapkan oleh seluruh merupakan dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia yang mana pengaplikasiannya sebaiknya diterapkan dalam lingkungan kehidupan 5 sila dalam Pancasila sebagai pijakan untuk menjalani kehidupan bernegara, yakni 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Menurut Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia 1993, meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama membahas pengamalan Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”, maka penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sangat penting karena keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki ribuan pulau dengan sangat banyak suku yang berbeda-beda hidup di dalamnya. Begitu pula aneka bahasa daerah yang dipergunakan sehari-hari, jumlahnya juga mencapai ribuan. Karena itu dalam sila ke-3 Pancasila, terkandung butir-butir pengamalan yang memuat nilai-nilai, isi, serta penjelasan rinci karena bangsa Indonesia sangat majemuk. Buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 yang disunting oleh Al Khanif, mengungkap bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dalam berbagai kondisi masyarakat dapat digali sebagai kunci untuk menghadapi segala macam tantangan yang dihadapi oleh segenap rakyat Indonesia. Secara bahasa, Pancasila berarti “lima asas” atau “lima prinsip”. Kata tersebut diambil dari bahasa Sanskerta yang bermakna lima asas berisi rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa serta bernegara. Butir-Butir Pengamala Sila ke-3 Pancasila Berikut ini isi butir-butir pengamalan Pancasila sila ke-3 selengkapnya 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan pengamalan sila ke-3 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Dalam butir ketiga dari sila ke-3 Pancasila yaitu "Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa", contoh pengamalan yang dapat diterapkan adalah dengan membeli produk dalam negeri atau buatan masyarakat Indonesia sendiri. Dengan begitu maka kehidupan perekonomian rakyat jadi makin baik dan kesejahteraannya meningkat. Dalam butir keenam sila ke-3 yang berbunyi “Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika”, contoh pengamalannya adalah dengan menggunakan bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi masyarakat kita dengan beragam suku dengan kekayaan budaya berupa bahasa daerah masing-masing yang berbeda. Bahasa Indonesia diperlukan agar tercipta komunikasi yang baik dan tidak terjadi salah paham. Pada butir ketujuh sila ke-3, “memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa” contoh pengamalannya adalah dengan berinteraksi dengan semua teman tanpa memandang suku asal mereka. Walau berbeda suku, seharusnya tidak menjadi batas dalam bergaul karena adanya bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Contoh lain dalam butir kedua sila ke-3 yang berbunyi “Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia,” yakni dengan bangga memakai Bahasa Indonesia, memakai produk dalam negeri, juga mempromosikan keindahan alam Indonesia agar pariwisata negara ini makin juga Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 dalam Kehidupan Sehari-Hari Sejarah Asal-Usul Lambang Garuda Pancasila dan Arti Simbolnya - Sosial Budaya Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Yandri Daniel DamaledoPenyelaras Yulaika Ramadhani - Pengamalan sila ke 3 pancasila “Persatuan Indonesia” mengandung butir-butir yang memuat nilai-nilai, isi, serta penjelasan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh bangsa Indonesia yang sangat majemuk. Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 yang disunting oleh Al Khanif, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya yang kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila dalam realitas kondisi masyarakat akan digali sebagai solusi atau jalan keluar untuk menghadapi segala macam tantangan yang dihadapi oleh segenap rakyat Indonesia dalam segala situasi, termasuk di era globalisasi seperti sekarang ini. Istilah Pancasila terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Sanskerta. Panca yang berarti "lima" dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas". Maka, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat isi Pancasila harus dikemukakan secara kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan, demikian dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 suntingan Al isi 5 sila dalam Pancasila yaitu 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia."Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi,” ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI 1995 terbitan Sekretariat Negara Indonesia merdeka, 5 sila yang dicetuskan Sukarno tersebut kemudian dirumuskan menjadi Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Tanggal 1 Juni pun ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila oleh Presiden Joko Widodo Jokowi tanggal 1 Juni 2016 dengan Keputusan Presiden Keppres Nomor 24 Tahun juga Isi Perubahan Kedua Amandemen UUD 1945 Tahun 2000 Amandemen UUD 1945 Isi Perubahan Ketiga Tahun 2001 Isi Perubahan Amandemen UUD 1945 Pertama Tahun 1999 Amandemen UUD 1945 Tahun 2002 Isi & Perubahan Keempat Butir-Butir Pengamalan Pancasila dan Makna Sila Ke-3 Pancasila memuat nilai dan sikap yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sudharmono dalam Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 1997 menyebutkan, sikap-sikap yang penting dari Pancasila itu kemudian diperinci menjadi butir-butir pengamalan. Ketetapan MPR merupakan regulasi resmi yang mengatur Butir-Butir Pengamalan Pancasila. Setelah terjadinya Reformasi 1998 yang sekaligus mengakhiri riwayat pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto sebagai presiden, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuaikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003. Butir-Butir Pengamalan Pancasila pada awalnya terdiri dari 36 butir, tapi kemudian mengalami perkembangan atau penyempurnaan menjadi 45 butir. Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, Butir-Butir Pengamalan Pancasila ini dirumuskan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Pengamalan Sila ke-3 Pancasila Isi kelima sila yang dirumuskan dalam Pancasila, yakni 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.“Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila,” ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI 1995 terbitan Sekretariat Negara bunyinya, Sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia”, merupakan landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila ke-3 memuat 7 butir pengamalan, antara lain sebagai berikut Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Baca juga Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-2 Isi, Nilai, Penjelasan Isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1 dan Penjelasannya Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-4 Isi dan Penjelasannya - Sosial Budaya Penulis Iswara N RadityaEditor Addi M IdhomPenyelaras Yulaika Ramadhani – Pengamalan sila ke 3 pancasila “Persatuan Indonesia” mengandung butir-butir yang memuat nilai-nilai, isi, serta penjelasan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh bangsa Indonesia yang sangat majemuk. Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 yang disunting oleh Al Khanif, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya yang kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila dalam realitas kondisi masyarakat akan digali sebagai solusi atau jalan keluar untuk menghadapi segala macam tantangan yang dihadapi oleh segenap rakyat Indonesia dalam segala situasi, termasuk di era globalisasi seperti sekarang ini. Istilah Pancasila terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Sanskerta. Panca yang berarti “lima” dan sila yang bermakna “prinsip” atau “asas”. Maka, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Kandungan isi Pancasila harus dikemukakan secara kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan, demikian dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 suntingan Al Khanif. Adapun isi 5 sila dalam Pancasila yaitu 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. “Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi,” ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI 1995 terbitan Sekretariat Negara RI. Setelah Indonesia merdeka, 5 sila yang dicetuskan Sukarno tersebut kemudian dirumuskan menjadi Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Tanggal 1 Juni pun ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila oleh Presiden Joko Widodo Jokowi tanggal 1 Juni 2016 dengan Keputusan Presiden Keppres Nomor 24 Tahun 2016. Baca juga Butir-Butir Pengamalan Pancasila dan Makna Sila Ke-3 Pancasila memuat nilai dan sikap yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sudharmono dalam Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 1997 menyebutkan, sikap-sikap yang penting dari Pancasila itu kemudian diperinci menjadi butir-butir pengamalan. Ketetapan MPR merupakan regulasi resmi yang mengatur Butir-Butir Pengamalan Pancasila. Setelah terjadinya Reformasi 1998 yang sekaligus mengakhiri riwayat pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto sebagai presiden, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuaikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003. Butir-Butir Pengamalan Pancasila pada awalnya terdiri dari 36 butir, tapi kemudian mengalami perkembangan atau penyempurnaan menjadi 45 butir. Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, Butir-Butir Pengamalan Pancasila ini dirumuskan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Indonesia. Butir-Butir Pengamalan Sila ke-3 Pancasila Isi kelima sila yang dirumuskan dalam Pancasila, yakni 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. “Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila,” ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI 1995 terbitan Sekretariat Negara RI. Sebagaimana bunyinya, Sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia”, merupakan landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila ke-3 memuat 7 butir pengamalan, antara lain sebagai berikut Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Baca juga Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya – isw/isw Penulis Iswara N Raditya Editor Addi M Idhom – Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila berisi rumusan serta pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada kelima sila, masing-masing menyimpan nilai-nilai luhur yang diharapkan dapat diterapkan oleh seluruh rakyat. Pancasila merupakan dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia yang mana pengaplikasiannya sebaiknya diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari. Terdapat 5 sila dalam Pancasila sebagai pijakan untuk menjalani kehidupan bernegara, yakni 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Menurut Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia 1993, meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya. Khusus membahas pengamalan Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”, maka penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sangat penting karena keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki ribuan pulau dengan sangat banyak suku yang berbeda-beda hidup di dalamnya. Begitu pula aneka bahasa daerah yang dipergunakan sehari-hari, jumlahnya juga mencapai ribuan. Karena itu dalam sila ke-3 Pancasila, terkandung butir-butir pengamalan yang memuat nilai-nilai, isi, serta penjelasan rinci karena bangsa Indonesia sangat majemuk. Buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 yang disunting oleh Al Khanif, mengungkap bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dalam berbagai kondisi masyarakat dapat digali sebagai kunci untuk menghadapi segala macam tantangan yang dihadapi oleh segenap rakyat Indonesia. Secara bahasa, Pancasila berarti “lima asas” atau “lima prinsip”. Kata tersebut diambil dari bahasa Sanskerta yang bermakna lima asas berisi rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa serta bernegara. Butir-Butir Pengamala Sila ke-3 Pancasila Berikut ini isi butir-butir pengamalan Pancasila sila ke-3 selengkapnya 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Dalam butir ketiga dari sila ke-3 Pancasila yaitu “Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa”, contoh pengamalan yang dapat diterapkan adalah dengan membeli produk dalam negeri atau buatan masyarakat Indonesia sendiri. Dengan begitu maka kehidupan perekonomian rakyat jadi makin baik dan kesejahteraannya meningkat. Dalam butir keenam sila ke-3 yang berbunyi “Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika”, contoh pengamalannya adalah dengan menggunakan bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi masyarakat kita dengan beragam suku dengan kekayaan budaya berupa bahasa daerah masing-masing yang berbeda. Bahasa Indonesia diperlukan agar tercipta komunikasi yang baik dan tidak terjadi salah paham. Pada butir ketujuh sila ke-3, “memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa” contoh pengamalannya adalah dengan berinteraksi dengan semua teman tanpa memandang suku asal mereka. Walau berbeda suku, seharusnya tidak menjadi batas dalam bergaul karena adanya bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Contoh lain dalam butir kedua sila ke-3 yang berbunyi “Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia,” yakni dengan bangga memakai Bahasa Indonesia, memakai produk dalam negeri, juga mempromosikan keindahan alam Indonesia agar pariwisata negara ini makin maju. Baca juga Baca juga artikel terkait ILMU SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita – cck/adr Penulis Cicik Novita Editor Yandri Daniel Damaledo Kontributor Cicik Novita Salah satu perwujudan nilai persatuan adalah mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Rasa kebanggaan ini dapat ditunjukkan dengan beragam cara. Tuliskan dua contoh tindakan yang menunjukkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari serta berikan alasannya. JawabContoh 1 Menggunakan dan mempromosikan produk lokal IndonesiaAlasanDalam kehidupan sehari-hari, saya dapat menunjukkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia dengan memilih dan menggunakan produk lokal Indonesia. Saya dapat membeli makanan, minuman, pakaian, atau produk-produk lain yang diproduksi di dalam negeri. Selain itu, saya juga dapat mempromosikan produk-produk ini kepada keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar saya. Dengan memilih produk lokal, saya memberikan dukungan langsung kepada produsen dalam negeri, membantu menggerakkan perekonomian lokal, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa saya bangga dengan produk-produk yang dihasilkan oleh bangsa 2 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau budaya IndonesiaAlasanSaya juga dapat menunjukkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia dengan aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau budaya yang diadakan di Indonesia. Misalnya, saya dapat menghadiri acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia, festival budaya, atau kegiatan amal yang ditujukan untuk membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Selain itu, saya juga dapat belajar dan memperdalam pengetahuan saya tentang seni, budaya, dan sejarah Indonesia. Dengan terlibat dalam kegiatan-kegiatan ini, saya tidak hanya menunjukkan rasa bangga saya terhadap kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Indonesia dan turut melestarikan warisan budaya kita yang lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat terus OK! 😁

mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air indonesia